Data sekunder merupakan sumber informasi yang telah ada sebelumnya dan dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh peneliti yang sedang melakukan penelitian saat ini. Berbeda dengan data primer yang dikumpulkan langsung dari sumber pertama, data sekunder berasal dari berbagai sumber yang sudah ada, seperti jurnal, laporan penelitian, artikel, dan lainnya.
Data sekunder memiliki beragam jenis dan metode pengumpulannya. Meskipun mungkin tidak seautentik data primer, data jenis ini seringkali lebih mudah diakses dan dapat menghemat waktu serta biaya. Dengan memahami jenis, metode pengumpulannya, dan contoh-contoh yang ada, peneliti dapat memaksimalkan penggunaan data sekunder dalam penelitiannya.
Data Sekunder
Data sekunder mengacu pada informasi yang telah dikumpulkan, diproses, dan dipublikasikan oleh orang lain, bukan peneliti yang mengumpulkan data secara langsung. Ini dapat mencakup data dari sumber-sumber seperti publikasi pemerintah, jurnal akademis, laporan riset pasar, dan kumpulan data lain yang sudah ada.
Jenis Data Sekunder
Jenis data sekunder adalah sebagai berikut:
- Data publikasi: Data publikasi mengacu pada data yang telah dipublikasikan di buku, majalah, koran, dan media cetak lainnya. Contohnya termasuk laporan statistik, laporan riset pasar, dan artikel ilmiah.
- Data pemerintah: Data pemerintah mengacu pada data yang dikumpulkan oleh lembaga dan departemen pemerintah. Data ini dapat mencakup data demografi, tren ekonomi, tingkat kejahatan, dan statistik kesehatan.
- Data komersial: Data komersial adalah data yang dikumpulkan oleh bisnis untuk tujuan mereka sendiri. Data ini dapat mencakup data penjualan, umpan balik pelanggan, dan data riset pasar.
- Data akademik: Data akademis mengacu pada data yang dikumpulkan oleh para peneliti untuk tujuan akademis. Hal ini dapat mencakup data dari eksperimen, survei, dan studi observasi.
- Data online: Data online mengacu pada data yang tersedia di internet. Hal ini dapat mencakup postingan media sosial, analisis situs web, dan ulasan pelanggan online.
- Data organisasi: Data organisasi adalah data yang dikumpulkan oleh bisnis atau organisasi untuk tujuan mereka sendiri. Data ini dapat mencakup data tentang kinerja karyawan, catatan keuangan, dan kepuasan pelanggan.
- Data historis: Data historis mengacu pada data yang dikumpulkan di masa lalu dan masih tersedia untuk tujuan penelitian. Data ini dapat mencakup data sensus, dokumen historis, dan catatan arsip.
- Data internasional: Data internasional mengacu pada data yang dikumpulkan dari negara lain untuk tujuan penelitian. Data ini dapat mencakup data tentang perdagangan internasional, statistik kesehatan, dan tren demografi.
- Data publik: Data publik mengacu pada data yang tersedia untuk masyarakat umum. Data ini dapat mencakup data dari lembaga pemerintah, organisasi nirlaba, dan sumber lainnya.
- Data pribadi: Data pribadi mengacu pada data yang tidak tersedia untuk umum. Hal ini dapat mencakup data bisnis rahasia, catatan medis pribadi, dan data keuangan.
- Big data: Big data mengacu pada kumpulan data yang besar dan kompleks yang sulit untuk dikelola dan dianalisis menggunakan metode pemrosesan data tradisional. Hal ini dapat mencakup data media sosial, data sensor, dan jenis data lainnya yang dihasilkan oleh perangkat digital.
Metode Pengumpulan Data Sekunder
Metode Pengumpulan Data Sekunder adalah sebagai berikut:
- Sumber-sumber yang dipublikasikan: Peneliti dapat mengumpulkan data sekunder dari sumber-sumber yang telah dipublikasikan seperti buku, jurnal, laporan, dan surat kabar. Sumber-sumber ini sering kali memberikan informasi yang komprehensif tentang berbagai topik.
- Sumber-sumber online: Dengan pertumbuhan internet, para peneliti sekarang dapat mengakses sejumlah besar data sekunder secara online. Ini termasuk situs web, basis data, dan arsip online.
- Sumber-sumber pemerintah: Badan-badan pemerintah sering mengumpulkan dan mempublikasikan berbagai macam data sekunder tentang topik-topik seperti demografi, tingkat kejahatan, dan statistik kesehatan. Peneliti bisa mendapatkan data ini melalui situs web pemerintah, publikasi, atau portal data.
- Sumber komersial: Bisnis sering kali mengumpulkan dan menganalisis data untuk riset pemasaran atau pembuatan profil pelanggan. Peneliti dapat memperoleh data ini melalui penyedia data komersial atau dengan membeli laporan riset pasar.
- Sumber akademis: Peneliti juga dapat memperoleh data sekunder dari sumber akademis seperti studi penelitian yang dipublikasikan, jurnal akademis, dan disertasi.
- Kontak pribadi: Peneliti juga dapat memperoleh data sekunder dari kontak pribadi, seperti ahli di bidang tertentu atau individu dengan pengetahuan khusus.
Format Data Sekunder
Data sekunder dapat tersedia dalam berbagai format, tergantung pada sumbernya. Berikut adalah beberapa format umum data sekunder:
- Data Numerik: Data numerik sering kali berupa statistik dan angka numerik yang telah disusun dan dilaporkan oleh organisasi seperti lembaga pemerintah, lembaga penelitian, dan perusahaan komersial. Data ini dapat mencakup data seperti jumlah penduduk, PDB, angka penjualan, dan pangsa pasar.
- Data Tekstual: Data tekstual sering kali berupa dokumen tertulis, seperti laporan, artikel, dan buku. Ini dapat mencakup data kualitatif seperti deskripsi, opini, dan narasi.
- Data Audiovisual: Data audiovisual sering kali berupa rekaman, video, dan foto. Data ini dapat mencakup data seperti wawancara, diskusi kelompok terarah, dan jenis data kualitatif lainnya.
- Data Geospasial: Data geospasial sering kali berupa peta, citra satelit, dan data sistem informasi geografis (SIG). Data ini dapat mencakup data seperti informasi demografis, pola penggunaan lahan, dan jaringan transportasi.
- Data Transaksional: Data transaksional sering kali berupa catatan digital transaksi keuangan dan bisnis. Data ini dapat mencakup data seperti riwayat pembelian, perilaku pelanggan, dan transaksi keuangan.
- Data Media Sosial: Data media sosial sering kali berupa konten yang dibuat oleh pengguna dari platform media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Data ini dapat mencakup data seperti demografi pengguna, tren konten, dan analisis sentimen.
Metode Analisis Data Sekunder
Analisis data sekunder melibatkan penggunaan data yang sudah ada sebelumnya untuk tujuan penelitian. Berikut adalah beberapa metode umum analisis data sekunder:
- Analisis Deskriptif: Metode ini melibatkan penggambaran karakteristik set data, seperti rata-rata, deviasi standar, dan rentang data. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk meringkas data dan memberikan gambaran umum tentang tren.
- Analisis Inferensial: Metode ini melibatkan pembuatan inferensi dan penarikan kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan sampel data. Analisis inferensial dapat digunakan untuk menguji hipotesis dan menentukan signifikansi statistik dari hubungan antar variabel.
- Analisis Konten: Metode ini melibatkan analisis data tekstual atau visual untuk mengidentifikasi pola dan tema. Analisis konten dapat digunakan untuk mempelajari konten dokumen, liputan media, dan postingan media sosial.
- Analisis Deret Waktu: Metode ini melibatkan analisis data dari waktu ke waktu untuk mengidentifikasi tren dan pola. Analisis deret waktu dapat digunakan untuk mempelajari tren ekonomi, perubahan iklim, dan fenomena lain yang berubah seiring waktu.
- Analisis Spasial: Metode ini melibatkan analisis data dalam kaitannya dengan lokasi geografis. Analisis spasial dapat digunakan untuk mempelajari pola penyebaran penyakit, pola penggunaan lahan, dan pengaruh faktor lingkungan terhadap hasil kesehatan.
- Meta-Analisis: Metode ini melibatkan penggabungan data dari beberapa penelitian untuk menarik kesimpulan tentang fenomena tertentu. Meta-analisis dapat digunakan untuk mensintesis hasil penelitian sebelumnya dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang topik tertentu.
Panduan Pengumpulan Data Sekunder
Berikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti saat mengumpulkan data sekunder:
- Tentukan pertanyaan penelitian Anda: Mulailah dengan mendefinisikan pertanyaan penelitian Anda dan mengidentifikasi informasi spesifik yang Anda perlukan untuk menjawabnya. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi jenis data sekunder yang Anda perlukan dan di mana menemukannya.
- Identifikasi sumber-sumber yang relevan: Identifikasi sumber-sumber data sekunder yang potensial, termasuk sumber-sumber yang telah dipublikasikan, basis data online, sumber-sumber dari pemerintah, dan penyedia data komersial. Pertimbangkan keandalan dan validitas setiap sumber.
- Mengevaluasi kualitas data: Evaluasi kualitas dan keandalan data yang akan Anda gunakan. Pertimbangkan metode pengumpulan data, ukuran sampel, dan potensi bias. Pastikan data relevan dengan pertanyaan penelitian Anda dan sesuai dengan jenis analisis yang Anda rencanakan.
- Kumpulkan data: Kumpulkan data yang relevan dari sumber-sumber yang telah diidentifikasi. Gunakan metode yang konsisten untuk mencatat dan mengatur data untuk mempermudah analisis.
- Validasi data: Validasi data untuk memastikan bahwa data tersebut akurat dan dapat diandalkan. Periksa ketidakkonsistenan, data yang hilang, dan kesalahan. Atasi masalah apa pun sebelum menganalisis data.
- Menganalisis data: Analisis data dengan menggunakan metode statistik dan analisis yang sesuai. Gunakan statistik deskriptif dan inferensial untuk meringkas dan menarik kesimpulan dari data.
- Menafsirkan hasil: Tafsirkan hasil analisis Anda dan buatlah kesimpulan berdasarkan data. Pastikan kesimpulan Anda didukung oleh data dan relevan dengan pertanyaan penelitian Anda.
- Mengkomunikasikan temuan: Komunikasikan temuan Anda dengan jelas dan ringkas. Gunakan alat bantu visual yang sesuai seperti grafik dan bagan untuk membantu menjelaskan hasil penelitian Anda.
Contoh Data Sekunder
Berikut adalah beberapa contoh data sekunder dari berbagai bidang:
- Kesehatan: Catatan rumah sakit, jurnal medis, data uji klinis, dan registrasi penyakit adalah contoh sumber data sekunder dalam perawatan kesehatan. Sumber-sumber ini dapat memberikan informasi kepada peneliti mengenai demografi pasien, prevalensi penyakit, dan hasil pengobatan.
- Pemasaran: Laporan riset pasar, survei pelanggan, dan data penjualan adalah contoh sumber data sekunder dalam pemasaran. Sumber-sumber ini dapat memberikan informasi kepada pemasar mengenai preferensi konsumen, tren pasar, dan aktivitas pesaing.
- Pendidikan: Nilai ujian siswa, tingkat kelulusan, dan statistik pendaftaran adalah contoh sumber data sekunder di bidang pendidikan. Sumber-sumber ini dapat memberikan informasi kepada peneliti mengenai pencapaian siswa, efektivitas guru, dan kesenjangan pendidikan.
- Keuangan: Data pasar saham, laporan keuangan, dan laporan kredit adalah contoh sumber data sekunder di bidang keuangan. Sumber-sumber ini dapat memberikan informasi kepada investor mengenai tren pasar, performa perusahaan, dan kelayakan kredit.
- Ilmu Sosial: Statistik pemerintah, data sensus, dan data survei adalah contoh sumber data sekunder dalam ilmu sosial. Sumber-sumber ini dapat memberikan informasi kepada peneliti tentang demografi populasi, tren sosial, dan sikap politik.
- Ilmu Lingkungan: Data iklim, data penginderaan jauh, dan data pemantauan ekologi adalah contoh sumber data sekunder dalam ilmu lingkungan. Sumber-sumber ini dapat memberikan informasi kepada para peneliti mengenai pola cuaca, penggunaan lahan, dan keanekaragaman hayati.
Tujuan Data Sekunder
Tujuan dari data sekunder adalah untuk memberikan peneliti informasi yang telah dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan lain. Data sekunder dapat digunakan untuk mendukung pertanyaan penelitian, menguji hipotesis, dan menjawab tujuan penelitian. Beberapa tujuan utama dari data sekunder adalah:
- Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang topik penelitian: Data sekunder dapat digunakan untuk memberikan konteks dan latar belakang informasi tentang topik penelitian. Hal ini dapat membantu peneliti memahami konteks historis dan sosial dari penelitian mereka dan mendapatkan wawasan tentang variabel dan hubungan yang relevan.
- Untuk menghemat waktu dan sumber daya: Mengumpulkan data primer yang baru dapat memakan waktu dan mahal. Menggunakan sumber data sekunder yang sudah ada dapat menghemat waktu dan sumber daya peneliti dengan menyediakan akses ke data yang sudah ada sebelumnya yang telah dikumpulkan dan diorganisir.
- Untuk menyediakan data komparatif: Data sekunder dapat digunakan untuk membandingkan dan membedakan temuan di berbagai studi atau kumpulan data. Hal ini dapat membantu peneliti mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan yang mungkin tidak terlihat dari studi individual.
- Untuk mendukung triangulasi: Triangulasi adalah proses menggunakan berbagai sumber data untuk mengonfirmasi atau menyangkal temuan penelitian. Data sekunder dapat digunakan untuk mendukung triangulasi dengan menyediakan sumber data tambahan untuk mendukung atau menyanggah temuan penelitian primer.
- Untuk melengkapi data primer: Data sekunder dapat digunakan untuk melengkapi data primer dengan memberikan informasi atau wawasan tambahan yang tidak ditangkap oleh penelitian primer. Hal ini dapat membantu peneliti mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang topik penelitian dan menarik kesimpulan yang lebih kuat.
Kapan menggunakan Data Sekunder
Data sekunder dapat berguna dalam berbagai konteks penelitian, dan ada beberapa situasi yang mungkin tepat untuk menggunakan data sekunder. Beberapa situasi umum di mana data sekunder dapat digunakan antara lain:
- Ketika pengumpulan data primer tidak memungkinkan: Mengumpulkan data primer dapat memakan waktu dan mahal, dan dalam beberapa kasus, pengumpulan data primer mungkin tidak memungkinkan. Dalam situasi seperti ini, data sekunder dapat memberikan wawasan dan informasi yang berharga.
- Saat menjelajahi area penelitian baru: Data dapat menjadi titik awal yang berguna bagi para peneliti yang menjelajahi area penelitian baru. Data sekunder dapat memberikan konteks dan latar belakang informasi tentang topik penelitian, dan dapat membantu peneliti mengidentifikasi variabel dan hubungan utama untuk dieksplorasi lebih lanjut.
- Saat membandingkan dan membedakan temuan penelitian: Data dapat digunakan untuk membandingkan dan membedakan temuan di berbagai studi atau kumpulan data. Hal ini dapat membantu peneliti mengidentifikasi tren, pola, dan hubungan yang mungkin tidak terlihat dari penelitian individual.
- Saat melakukan triangulasi temuan penelitian: Triangulasi adalah proses menggunakan berbagai sumber data untuk mengonfirmasi atau menyangkal temuan penelitian. Data dapat digunakan untuk mendukung triangulasi dengan menyediakan sumber data tambahan untuk mendukung atau menyanggah temuan penelitian primer.
- Saat memvalidasi temuan penelitian: Data sekunder dapat digunakan untuk memvalidasi temuan penelitian primer dengan menyediakan sumber data tambahan yang mendukung atau menyangkal temuan primer.
Karakteristik Data Sekunder
Data sekunder memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari data primer. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari data sekunder:
- Tidak reaktif: Data bersifat non-reaktif, artinya data tersebut tidak dikumpulkan untuk tujuan khusus studi penelitian. Ini berarti peneliti tidak memiliki kendali atas proses pengumpulan data, dan tidak dapat memengaruhi cara pengumpulan data.
- Menghemat waktu: Data sudah ada sebelumnya, artinya data tersebut sudah dikumpulkan dan diorganisir oleh orang lain. Hal ini dapat menghemat waktu dan sumber daya peneliti, karena mereka tidak perlu mengumpulkan data sendiri.
- Jangkauan yang luas: Sumber data dapat memberikan berbagai informasi tentang berbagai topik. Hal ini dapat berguna bagi para peneliti yang sedang menjelajahi area penelitian baru atau yang ingin membandingkan dan membedakan temuan penelitian.
- Lebih murah: Data umumnya lebih murah daripada data primer, karena tidak mengharuskan peneliti mengeluarkan biaya yang terkait dengan pengumpulan data.
- Potensi bias: Data mungkin memiliki bias yang ada dalam proses pengumpulan data asli. Misalnya, data mungkin dikumpulkan dengan menggunakan metode pengambilan sampel yang bias atau data mungkin tidak lengkap atau tidak akurat.
- Kurangnya kontrol: Peneliti tidak memiliki kendali atas proses pengumpulan data dan tidak dapat memastikan bahwa data dikumpulkan dengan menggunakan metode atau tindakan yang tepat.
- Membutuhkan evaluasi yang cermat: Sumber data harus dievaluasi dengan cermat untuk memastikan bahwa sumber data tersebut sesuai dengan pertanyaan dan analisis penelitian. Hal ini termasuk menilai kualitas, keandalan, dan validitas sumber data.
Keuntungan dari Data Sekunder
Ada beberapa keuntungan menggunakan data sekunder dalam penelitian, antara lain:
- Hemat waktu: Mengumpulkan data primer bisa memakan waktu dan mahal. Data ini dapat diakses dengan cepat dan mudah, yang dapat menghemat waktu dan sumber daya peneliti.
- Hemat biaya: Data ini umumnya lebih murah daripada data primer, karena tidak mengharuskan peneliti mengeluarkan biaya yang terkait dengan pengumpulan data.
- Cakupan yang luas: Sumber data dapat memberikan berbagai informasi tentang berbagai topik. Hal ini dapat berguna bagi para peneliti yang sedang menjelajahi area penelitian baru atau yang ingin membandingkan dan membedakan temuan penelitian.
- Ukuran sampel yang besar: Sumber data jenis ini sering kali memiliki ukuran sampel yang lebih besar daripada sumber data primer, yang dapat meningkatkan kekuatan statistik penelitian.
- Akses ke data historis: Sumber data jenis ini dapat memberikan akses ke data historis, yang dapat berguna bagi para peneliti yang mempelajari tren dari waktu ke waktu.
- Tidak ada masalah etika: Data sudah tersedia, sehingga tidak ada masalah etika terkait pengumpulan data dari subjek manusia.
- Mungkin lebih objektif: Data mungkin lebih objektif daripada data primer, karena data tersebut tidak dikumpulkan untuk tujuan khusus studi penelitian.
Keterbatasan Data Sekunder
Meskipun ada banyak keuntungan menggunakan data sekunder dalam penelitian, ada juga beberapa keterbatasan yang harus dipertimbangkan. Beberapa keterbatasan utama dari data jenis ini antara lain:
- Kurangnya kontrol atas kualitas data: Peneliti tidak memiliki kendali atas proses pengumpulan data, yang berarti mereka tidak dapat memastikan keakuratan atau kelengkapan data.
- Ketersediaan terbatas: Data mungkin tidak tersedia untuk pertanyaan penelitian atau desain penelitian tertentu.
- Kurangnya informasi mengenai metode pengambilan sampel dan pengumpulan data: Peneliti mungkin tidak memiliki akses terhadap informasi mengenai metode pengambilan sampel dan pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data. Hal ini dapat menyulitkan untuk mengevaluasi kualitas data.
- Data mungkin tidak mutakhir: Data mungkin tidak mutakhir atau tidak relevan dengan pertanyaan penelitian saat ini.
- Data mungkin tidak lengkap atau tidak akurat: Data mungkin tidak lengkap atau tidak akurat karena ada titik data yang hilang atau salah, kesalahan entri data, atau faktor lainnya.
- Bias dalam pengumpulan data: Data mungkin dikumpulkan dengan menggunakan metode pengambilan sampel atau pengumpulan data yang bias, yang dapat membatasi validitas data.
- Kurangnya kontrol atas variabel: Peneliti memiliki kontrol terbatas atas variabel yang diukur dalam proses pengumpulan data asli, yang dapat membatasi kemampuan untuk menarik kesimpulan tentang kausalitas.