Teknik Menulis Transkrip Wawancara, Benar dan Efektif

transkrip

Transkrip wawancara adalah catatan tertulis dari percakapan antara dua orang atau lebih. Transkrip ini berguna untuk meninjau kembali rincian wawancara untuk informasi yang mungkin terlewatkan atau terlupakan saat berlangsungnya wawancara. 

jasas transkrip wawancara

Sebelum membahas lebih detail, berikut ini ringkasan mengenai langkah dan tips untuk menulis transkrip wawancara yang efektif:

  1. Dengarkan rekaman lengkapnya setidaknya satu kali untuk membiasakan diri dengan kecepatan, aksen, dan aspek-aspek lain dari pembicaraan narasumber.
  2. Tentukan berapa banyak waktu yang Anda perlukan dan pilih alat bantu yang tepat.
  3. Ada dua gaya utama transkripsi yang digunakan dalam wawancara dan penelitian kualitatif: clean verbatim dan true verbatim.
  4. Tulis draf terlebih dahulu dan gunakan pintasan untuk menghemat waktu.
  5. Format transkrip dengan memberi label speaker, keterangan waktu, keterangan suara yang tidak terdengar dan crosstalk, serta penandaan untuk suara eksternal.
  6. Koreksi draf Anda untuk memastikan keakuratannya.
  7. Lewati satu baris di antara pembicara yang berbeda untuk meningkatkan presentasi dan alur transkrip.
  8. Putar ulang file audio sebanyak yang diperlukan untuk mendapatkan informasi relevan yang perlu Anda kutip.

Intepretasi Hasil Transkrip Wawancara dalam Penelitian Kualitatif

Setelah melakukan transkrip, pasti kemudian Anda bertanya-tanya. Mau diapakan hasil transkripnya. Apa langkah selanjutnya agar hasil transkrip bisa bermakna dan ditafsirkan dalam penelitian Anda.

Sebagai salah satu alternatif dan pakar dalam coding wawancara, plus penyedia jasa transkrip wawancara, kami akan membagi pengalaman untuk Anda.

transkrip wawancara

Setelah selesai membuat transkrip wawancara, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Mentranskripsikan rekaman audio: Dengarkan rekaman audio wawancara dan transkripsikan kata demi kata. Ketik kata-kata yang diucapkan dalam rekaman seakurat mungkin, dan simpan transkripsinya sebagai dokumen Microsoft Word atau format teks lainnya.
  2. Periksa kembali transkripsi tersebut: Mintalah tim yang terdiri dari dua orang peneliti (atau orang lain yang memahami wawancara) untuk memeriksa ulang transkripsi terhadap rekaman audio untuk memastikan akurasi dan kelengkapannya.
  3. Siapkan rancangan tabel daftar kode: Bacalah hasil verbatim dengan cermat dan buatlah beberapa draf daftar kode, yaitu daftar tema atau topik yang muncul dari wawancara. Daftar ini harus diperiksa secara independen oleh peneliti lain.
  4. Buatlah daftar kode final: Diskusikan draf daftar kode dengan peneliti lain dan kembangkan daftar kode final. Daftar ini akan digunakan untuk memberi kode secara manual pada semua hasil verbatim.
  5. Memberi kode pada transkrip: Beri kode secara manual pada semua hasil verbatim dengan menggunakan daftar kode akhir. Terapkan prosedur pengodean induktif, di mana tema-tema diturunkan dari data yang terkait dengan pertanyaan penelitian.
  6. Mengatur dan menyusun data: Atur data berdasarkan setiap kode tematik dan susunlah ke dalam file-file terpisah. Hal ini akan memudahkan untuk menganalisis dan menginterpretasikan data.

Menganalisis dan menginterpretasikan data: Menganalisis data sesuai dengan tujuan wawancara dan pertanyaan penelitian. Menafsirkan temuan dan menarik kesimpulan berdasarkan tema dan pola yang muncul dari transkrip.

Persiapan Sebelum Melakukan Transkrip: Teknik Melakukan Wawancara 

Teknik wawancara penelitian dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama: wawancara terstruktur, tidak terstruktur, dan semi terstruktur.

Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur melibatkan mengajukan serangkaian pertanyaan tertutup yang telah ditentukan sebelumnya dalam urutan tertentu. Pendekatan ini memungkinkan perbandingan tanggapan yang mudah antara peserta dan membantu mengidentifikasi pola, yang mengarah ke keandalan dan validitas yang lebih tinggi.

Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur lebih fleksibel dan melibatkan pertanyaan terbuka, memungkinkan pewawancara untuk mengeksplorasi pendapat, pengalaman, dan perilaku peserta secara mendalam. Pendekatan ini dapat memberikan informasi yang kaya tetapi mungkin menantang untuk dianalisis dan digeneralisasikan karena sifat pertanyaan yang berbeda-beda.

Wawancara semi-terstruktur

Wawancara semi-terstruktur menggabungkan elemen dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, menggunakan campuran pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya dan pertanyaan terbuka yang memungkinkan fleksibilitas dan eksplorasi mendalam.

Saat melakukan wawancara penelitian, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

  1. Rancang pertanyaan wawancara yang selaras dengan tujuan penelitian Anda
  2. Tentukan siapa yang akan Anda wawancarai dan mengapa mereka relevan dengan topik penelitian Anda
  3. Kembangkan panduan wawancara yang menguraikan pertanyaan dan topik yang akan dibahas
  4. Pilih mode pengumpulan data yang sesuai (misalnya, tatap muka, telepon, atau online)
  5. Pilih pengaturan dengan gangguan minimal untuk wawancara
  6. Perkenalkan diri Anda dan jelaskan tujuan wawancara kepada peserta
  7. Pastikan peserta merasa dihormati dan diberdayakan selama proses wawancara

Ingatlah bahwa tujuan wawancara penelitian adalah untuk mengumpulkan informasi mendalam dari partisipan, jadi penting untuk mengajukan pertanyaan terbuka dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi mereka untuk berbagi pemikiran dan pengalaman mereka.

Tips Menulis Transkrip Wawancara dengan Benar

transkrip wawancara

Untuk menulis verbatim dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:

Dengarkan rekaman secara lengkap

Sebelum Anda mulai menyalin, dengarkan seluruh rekaman setidaknya satu kali Anda perlu membiasakan diri dengan kecepatan, aksen, dan aspek lain dari pembicaraan orang yang diwawancarai.

Pilih metode transkripsi pilihan Anda

Anda dapat mentranskripsikan audio secara manual atau menggunakan perangkat lunak transkripsi untuk membantu prosesnya. Beberapa Perangkat lunak transkripsi yang dapat membantu mengubah rekaman audio dan video menjadi teks. Beberapa opsi perangkat lunak transkrip wawancara online yang populer meliputi:

  1. Rev: Menawarkan layanan transkripsi otomatis dan bertenaga manusia, dengan paket berlangganan yang mencakup 20 jam rekaman audio yang ditranskripsi per bulan seharga $29,99.
  2. Otter.ai: Menggunakan AI untuk menyediakan transkripsi waktu nyata, catatan rapat otomatis, dan rekaman audio.
  3. Happy Scribe: Menawarkan editor transkripsi gratis untuk transkripsi manual, serta transkripsi otomatis dan layanan transkripsi buatan manusia.
  4. Pairaphrase: Perangkat lunak transkripsi berbasis web yang menyediakan transkripsi multibahasa yang cepat dan aman serta terjemahan percakapan langsung 1:1 langsung.
  5. Express Scribe: Menawarkan versi gratis yang andal dan solusi berbayar untuk menyalin rekaman audio dan video di PC dan perangkat Mac, dengan dukungan pedal dan hotkey keyboard untuk transkripsi yang lebih cepat.

Alat-alat ini dapat membantu Anda melakukan transkrip video ke text atau wawancara otomatis panggilan telepon, wawancara, video, ceramah, podcast, dan rapat, menjadikannya aset yang tak ternilai bagi bisnis dan individu.

Tulis draf terlebih dahulu

Daripada repot menyalin wawancara kata demi kata, tulis draf terlebih dahulu untuk mengidentifikasi bagian yang sulit didengar dan pahami pola bicara pembicara. Ini akan membantu Anda mengatur pemikiran Anda dan membuat struktur verbatim yang jelas.

Tambahkan catatan speaker dan time stap

Beri label dengan jelas pada setiap pembicara dan sertakan stempel waktu untuk memudahkan pembaca mengikuti percakapan dan mereferensikan bagian tertentu dari wawancara.

Catatan pembicara dan stempel waktu adalah metode umum untuk mengorganisir dan menavigasi transkrip online dari percakapan, wawancara, podcast, dan sejenisnya. Ini membantu pembaca atau pendengar untuk melacak siapa yang berbicara pada saat tertentu dan untuk dengan mudah menemukan bagian tertentu dari percakapan. Berikut adalah contoh bagaimana ini dapat terlihat:

00:00:00

[Interviewer]: Selamat datang di podcast kita. Hari ini kita memiliki tamu khusus, Bapak John Doe. Bapak Doe, bisakah Anda memberi tahu kami sedikit tentang diri Anda?

00:00:15

[John Doe]: Tentu saja, terima kasih telah mengundang saya. Saya adalah seorang penulis dan peneliti di bidang teknologi.

00:01:00

[Interviewer]: Menarik sekali. Bisakah Anda berbagi dengan kami tentang buku terakhir Anda?

00:01:15

[John Doe]: Tentu, buku terakhir saya berjudul “Teknologi Masa Depan”…

Dalam contoh ini, [Interviewer] dan [John Doe] adalah label pembicara, dan 00:00:00, 00:00:15, 00:01:00, dan 00:01:15 adalah stempel waktu yang menunjukkan kapan dalam percakapan setiap bagian dimulai. Ini memberikan konteks dan struktur yang jelas untuk percakapan atau wawancara.

Gunakan tanda baca yang tepat

Pastikan transkrip Anda mudah dibaca dan dipahami dengan menggunakan tanda baca yang tepat.

Verbatim yang ditulis dengan baik menggunakan tanda baca yang tepat untuk membantu pembaca memahami intonasi, ritme, dan arti dari percakapan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan tanda baca dalam transkrip wawancara kualitatif:

Titik (.) : Digunakan untuk menunjukkan akhir dari kalimat pernyataan.

  • Contoh: Wawancarawan: “Bagaimana pengalaman Anda selama di perusahaan ini?”

Tanda Tanya (?) : Digunakan pada akhir kalimat pertanyaan.

  • Contoh: Wawancara: “Apa yang membuat Anda tertarik dengan bidang ini?”

Koma (,) : Digunakan untuk memisahkan item dalam daftar, atau memisahkan klausa dalam kalimat.

  • Contoh: Wawancarawan: “Saya telah bekerja di sini selama lima tahun, dan saya sangat menikmatinya.”

Titik Dua (:) : Digunakan sebelum daftar item atau pernyataan langsung.

  • Contoh: Wawancarawan: “Ada tiga alasan saya memilih pekerjaan ini: gaji, lokasi, dan budaya kerja.”

Tanda Kutip (“) : Digunakan untuk mengutip kata-kata langsung dari seseorang.

  • Contoh: Wawancara: “Anda pernah mengatakan, ‘Pekerjaan ini adalah impian saya.’ Apa yang Anda maksud?”

Tanda Petik Tunggal (‘) : Digunakan untuk kutipan di dalam kutipan.

  • Contoh: Wawancara: “Anda mengatakan, ‘Saya merasa seperti ini adalah “rumah kedua” saya.’ Apa yang membuat Anda merasa seperti itu?”

Tanda Seru (!) : Digunakan untuk menunjukkan emosi kuat atau penekanan.

  • Contoh: Wawancarawan: “Saya sangat senang mendengar itu!”

Titik Koma (;) : Digunakan untuk memisahkan bagian kalimat yang terkait tetapi bisa berdiri sendiri sebagai kalimat yang lengkap.

  • Contoh: Wawancarawan: “Saya telah bekerja di sini selama lima tahun; ini adalah pekerjaan terbaik yang pernah saya miliki.”

Tanda kurung (()) : Digunakan untuk menambahkan informasi tambahan atau klarifikasi.

  • Contoh: Wawancarawan: “Saya bekerja di departemen penjualan (yang ada sekitar 50 orang di sana).”

Menggunakan tanda baca yang tepat dalam transkrip wawancara penelitian dapat membantu pembaca memahami konteks dan niat pembicaraan, serta membuat wawancara lebih mudah untuk diikuti.

Perjelas transkrip jika diperlukan

Jika ada bagian yang tidak jelas atau ambigu dalam transkrip, tambahkan konteks atau penjelasan untuk memperjelas maknanya.

Terkadang, verbatim mungkin memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk memahami konteks atau makna sebenarnya dari percakapan tersebut.

Berikut adalah transkrip wawancara contoh bagaimana Anda bisa menjelaskan transkrip wawancara:

Transkrip Asli:

Interviewer: Apa yang kamu lakukan setelah itu?

Responden: Saya pergi ke rumah teman dan kami bermain game.

Transkrip yang telah Dijelaskan:

Interviewer: Apa yang kamu lakukan setelah itu? (Dalam konteks ini, ‘setelah itu’ merujuk ke kegiatan responden sebelumnya yang mereka diskusikan)

Responden: Saya pergi ke rumah teman dan kami bermain game. (Game di sini bisa merujuk ke video game, permainan papan, atau jenis permainan lainnya. Tanpa konteks lebih lanjut, kita tidak bisa mengetahui jenis permainan yang dimaksud)

Transkrip yang dijelaskan memberikan konteks dan penjelasan yang mungkin dibutuhkan pembaca untuk memahami percakapan dengan lebih baik. Namun, sebisa mungkin penjelasan tersebut harus berdasarkan informasi yang tersedia dari percakapan atau pengetahuan yang ada dan tidak membuat asumsi yang tidak dapat dipertahankan.

Koreksi draf Anda

Tinjau transkrip Anda dengan hati-hati untuk menemukan kesalahan atau ketidakkonsistenan, dan lakukan koreksi yang diperlukan.

Format transkrip

Format transkrip dengan gaya yang diperlukan, termasuk judul, stempel waktu, dan label pembicara. Ini akan membantu menghasilkan transkrip berkualitas tinggi yang secara akurat mencerminkan isi wawancara. Lihat penjelasan mengenai format transkrip wawancara di bawah ini.

Menganalisis transkrip wawancara

Setelah menyalin wawancara, mulailah menganalisis konten menggunakan teknik seperti pengkodean dan pengkategorian. Ini akan membantu Anda menemukan hubungan antara jawaban dari responden yang berbeda dan mengidentifikasi tema dan topik utama yang dibahas selama wawancara.

Format Transkrip Wawancara

Sebagaimana disingung sebelumnya, setidaknya ada dua jenis transkrip wawancara, pertama clean verbatim dan kedua adalah true verbatim.

Transkrip Wawancara Clean Verbatim

Transkrip clean verbatim merujuk pada transkrip yang telah “dibersihkan” dari berbagai elemen yang tidak penting atau mengganggu alur percakapan, seperti pengulangan kata, isian kata (“um,” “uh,” “you know,” dll.), dan gangguan non-verbal seperti tawa atau batuk. Fokus utama dari transkrip clean verbatim adalah untuk menyampaikan esensi pesan dengan jelas dan ringkas.

Contoh transkrip clean verbatim:

  • Judul: Wawancara Mengenai Kesehatan Mental
  • Tanggal: 15 Mei 2023
  • Pewawancara: (00:00:10) Bagaimana pendapat Anda tentang pentingnya kesehatan mental?
  • Narasumber: (00:00:15) Menurut saya, kesehatan mental sangat penting. Itu sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikannya.

Transkrip Wawancara True Verbatim

Transkrip true verbatim adalah transkrip yang mencakup semua elemen percakapan, termasuk pengulangan kata, isian kata, dan gangguan non-verbal. Transkrip jenis ini biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif, di mana setiap aspek percakapan dapat memberikan wawasan tentang perilaku atau pola pikir subjek.

Contoh transkrip true verbatim:

Judul: Wawancara Mengenai Kesehatan Mental

Tanggal: 15 Mei 2023

Pewawancara: (00:00:10) Jadi, uh, bagaimana pendapat Anda tentang, um, pentingnya kesehatan mental?

Narasumber: (00:00:22) Uh, menurut saya, ya, kesehatan mental itu, um, sangat penting. Sama pentingnya, uh, dengan kesehatan fisik. Sayangnya, masih, um, banyak orang yang, uh, mengabaikannya. [Tawa ringan]

Contoh transkrip true verbatim

Perlu diingat bahwa kedua jenis transkrip ini memiliki kegunaan mereka masing-masing, tergantung pada tujuan dan konteks penggunaannya.

transkrip wawancara

Hidup di era digital yang serba cepat ini, waktu adalah aset yang berharga. Pernahkah Anda merasa terjebak dalam tumpukan rekaman audio atau video yang harus ditranskrip? Atau merasa frustasi karena hasil transkrip yang kurang akurat? Ya, kami mengerti. Menyusun transkrip adalah tugas yang membutuhkan perhatian detail dan waktu yang tidak sedikit.

Bayangkan, Anda harus menyisihkan waktu berjam-jam hanya untuk mengubah satu jam rekaman menjadi teks. Belum lagi jika ada kata atau kalimat yang sulit dipahami, atau audio yang kurang jelas. Tumpukan pekerjaan lain menunggu, namun Anda terjebak dalam labirin suara dan kata.

Hadapi tantangan tersebut dengan ‘Jasa Transkrip Online’ kami. Kami menawarkan layanan profesional yang mengubah rekaman Anda menjadi teks dengan akurasi hingga 99%. Tidak perlu lagi membuang waktu dan tenaga. Serahkan saja pekerjaan tersebut kepada kami, dan Anda dapat kembali fokus pada tugas penting lainnya. Percayakan transkrip Anda kepada kami, dan rasakan kenyamanan serta efisiensi yang kami tawarkan.

Masih ada pertanyaan ?

Yuk konsultasikan segala pertanyaanmu dengan Admin kami!

Open chat
Chat Kami
Hi, kami sedang online lho! Ascarya solution siap membantu publikasi Anda