Dalam komunitas akademik dan ilmiah, etika publikasi sangat penting untuk memastikan integritas dan keandalan penelitian. Pencatutan nama penulis tanpa izin—di mana individu dinamakan sebagai penulis tanpa persetujuan mereka—dapat merusak kredibilitas penelitian dan kepercayaan terhadap literatur ilmiah. Artikel ini membahas pentingnya etika publikasi, peran taksonomi penulis, penerapan kebijakan Crossmark, dan penggunaan ORCID ID sebagai solusi efektif untuk mengurangi pencatutan nama penulis tanpa izin.
Pentingnya Etika Publikasi
Etika publikasi adalah landasan dalam menjaga kepercayaan terhadap literatur ilmiah. Etika ini mencakup pedoman dan standar yang mengatur perilaku penulis, reviewer, dan editor. Mematuhi standar etika ini memastikan bahwa temuan penelitian disajikan dengan jujur dan transparan, memungkinkan peneliti lain untuk mereplikasi studi dan mengembangkan temuan tersebut.
Pedoman etika publikasi, seperti yang disediakan oleh Committee on Publication Ethics (COPE), menekankan perlunya transparansi dalam kepenulisan dan kontribusi. Kebijakan yang jelas harus diterapkan untuk mendefinisikan siapa yang memenuhi syarat sebagai penulis dan untuk mengelola potensi sengketa secara efektif. Ini termasuk pengakuan terhadap kepenulisan tamu, bayangan, dan hadiah sebagai masalah signifikan yang perlu diatasi melalui pedoman etika yang ketat.
Taksonomi Penulis
Sistem CRediT (Contributor Roles Taxonomy) merupakan panduan terstruktur mengklasifikasikan kontribusi spesifik setiap penulis dalam penelitian. Berbeda dengan model kepenulisan tradisional, CRediT memberikan rincian peran seperti konseptualisasi, kurasi data, dan penulisan, antara lain.
Pendekatan ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dengan jelas menggambarkan peran setiap kontributor, sehingga mencegah pencatutan nama penulis tanpa izin sehingga memastikan kepatuhan terhadap etika publikasi.
Selengkapnya Cek Contributorship, Not Authorship: Use CRediT to Indicate Who Did What
Adopsi sistem CRediT membantu dalam mengakui semua kontributor secara adil dan akurat, memastikan bahwa setiap orang yang berperan signifikan dalam proses penelitian mendapatkan kredit yang pantas sesuai standar etika publikasi.
Sistem ini semakin banyak diintegrasikan ke dalam sistem manajemen jurnal, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi masing-masing individu sebagaimana diterapkan di (PLOS) (PLOS).
Bagi publisher jurnal bisa mencontoh mekanisme ini lihat di Receive credit for all of your contributions to science.
Selengkapnya tentang taxonomy authors.
Crossmark Policy
Crossmark merupakan inisiatif oleh CrossRef yang menyediakan cara standar untuk mengidentifikasi status terkini dari sebuah dokumen ilmiah. Dengan menempatkan logo Crossmark pada dokumen, penerbit dapat menunjukkan pembaruan, koreksi, dan pencabutan, memastikan bahwa pembaca memiliki akses ke informasi yang paling mutakhir. Kebijakan ini membantu menjaga integritas catatan akademis dengan menyediakan cara yang jelas dan konsisten untuk melacak perubahan pada dokumen.
Penerapan kebijakan Crossmark dapat mencegah pencatutan nama penulis tanpa izin dengan memudahkan pembaruan informasi penulis dan melacak setiap perubahan pada daftar kontributor. Transparansi ini membantu dalam mempertanggungjawabkan semua pihak dan memastikan bahwa setiap modifikasi kepenulisan terdokumentasi dan terlihat oleh komunitas akademik sehingga memastikan bahwa etika publikasi terpenuhi.
1. Kontrol Versi, Koreksi, dan Pencabutan
Kontrol Versi:
- Crossmark memungkinkan penerbit untuk mengelola versi dari dokumen yang diterbitkan, memberikan informasi tentang versi terbaru dan historis dari dokumen tersebut.
- Pembaca dapat dengan mudah melihat perubahan yang telah dilakukan pada dokumen dan memahami evolusi konten.
Koreksi:
- Koreksi dapat ditambahkan pada dokumen yang telah diterbitkan, memastikan kesalahan yang ditemukan bisa diperbaiki dengan jelas dan mudah ditemukan.
- Informasi tentang koreksi harus transparan dan menyertakan tanggal serta rincian perubahan yang dibuat.
Pencabutan:
- Dalam kasus pencabutan dokumen, Crossmark memberikan mekanisme untuk menandai dokumen sebagai ditarik.
- Informasi pencabutan harus menyertakan alasan dan tanggal pencabutan untuk memastikan transparansi.
2. Partisipasi dalam Crossmark
Untuk berpartisipasi dalam Crossmark, penerbit harus:
- Membuat halaman kebijakan Crossmark di situs web mereka.
- Halaman kebijakan ini harus memiliki DOI dan didaftarkan dengan CrossRef.
- Penerbit dapat memilih untuk memiliki satu halaman kebijakan untuk semua judul atau halaman kebijakan terpisah untuk masing-masing judul.
3. Halaman Kebijakan Crossmark
Halaman kebijakan Crossmark harus mencakup elemen-elemen berikut:
- Teks Pengantar Contoh: Penerbit dapat menggunakan teks pengantar seperti “Crossmark adalah inisiatif untuk menyediakan cara standar bagi pembaca untuk menemukan versi terbaru dari suatu konten. Dengan menerapkan tombol Crossmark, [nama anggota] berkomitmen untuk memelihara konten yang diterbitkan dan memberitahu pembaca tentang perubahan jika dan ketika terjadi.”
- Kebijakan Koreksi dan Pencabutan: Halaman kebijakan harus mencakup tautan ke kebijakan koreksi dan pencabutan yang ada di situs web penerbit atau menjelaskan kebijakan tersebut jika tidak ada halaman khusus.
- Informasi Tambahan: Penerbit dapat menambahkan tautan ke pedoman lain, seperti panduan untuk penulis, untuk memberikan konteks lebih lanjut tentang kebijakan mereka.
4. Tombol Crossmark
Tombol Crossmark harus ditempatkan di lokasi yang mudah diakses pada dokumen. Ketika diklik, tombol ini akan memberikan informasi tentang status terkini dokumen dan riwayat publikasi, termasuk koreksi atau pencabutan yang telah dilakukan.
5. Pendaftaran Pembaruan Crossmark
Setiap perubahan pada dokumen, seperti koreksi atau pencabutan, harus didaftarkan dengan CrossRef. Ini memastikan bahwa pembaruan tersebut segera tercermin dalam sistem Crossmark dan dapat diakses oleh pembaca.
6. Crossmark dan Transfer Tanggung Jawab untuk DOIs
Jika ada perubahan dalam penerbitan atau tanggung jawab atas DOI, Crossmark membantu mengelola transfer tanggung jawab ini untuk memastikan informasi dokumen tetap akurat dan up-to-date.
7. Istilah-istilah Crossmark
Beberapa istilah penting dalam konteks Crossmark meliputi:
- Retraction and Correction Policies: Kebijakan pencabutan dan koreksi yang harus dijelaskan atau ditautkan pada halaman kebijakan Crossmark.
- Depositing Crossmark Policy Pages: Halaman kebijakan Crossmark harus didaftarkan sebagai dataset dengan “database” yang disebut “PublisherName Crossmark Policy Statement”.
- Metadata Retrieval and Plus: Pengambilan metadata dan layanan tambahan yang disediakan oleh CrossRef untuk memastikan informasi dokumen lengkap dan dapat diandalkan.
Penggunaan ORCID ID
ORCID ID adalah pengenal digital unik yang menyediakan identitas tetap bagi peneliti sepanjang karir mereka. Pengenal ini membantu dalam membedakan peneliti dengan nama yang sama dan memastikan bahwa semua kontribusi mereka diatributkan dengan benar, terlepas dari perubahan nama, institusi, atau lokasi geografis.
Integrasi ORCID dalam sistem pengajuan jurnal memungkinkan pelacakan kontribusi penulis dan aktivitas reviewer secara mulus. Dengan mewajibkan penggunaan ORCID ID, jurnal dapat mengurangi risiko pencatutan nama penulis tanpa izin dan memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar berkontribusi pada penelitian yang diakui. ORCID juga mendukung pembaruan otomatis profil, memudahkan peneliti untuk menjaga catatan karya mereka yang akurat dan terbaru.
Pentingnya Penggunaan ORCID ID
- Menghindari Kesalahan Identifikasi
- Kasus: Terdapat dua peneliti dengan nama yang sama, Dr. John Smith, yang aktif di bidang yang sama.
- Solusi dengan ORCID ID: Dengan menggunakan ORCID ID, setiap Dr. John Smith dapat diidentifikasi secara unik, sehingga publikasi dan kontribusi mereka tidak tercampur.
- Memastikan Keterlibatan Penulis yang Sah
- Kasus: Seorang peneliti, Dr. XHY, menambahkan nama koleganya, Dr. ABC, dalam daftar penulis meskipun Dr. ABC tidak berkontribusi pada penelitian tersebut.
- Solusi dengan ORCID ID: Jurnal yang mewajibkan ORCID ID dapat memverifikasi kontribusi penulis melalui aktivitas yang tercatat dalam profil ORCID mereka. Jika Dr. ABC tidak memiliki aktivitas terkait penelitian tersebut dalam profil ORCID-nya, maka jurnal dapat meminta klarifikasi dari Dr. XHY dan mencegah pencatutan nama penulis.
- Mengelola Perubahan Karir Peneliti
- Kasus: Dr. DEF, seorang peneliti, pindah dari Universitas A ke Universitas B dan kemudian berganti nama setelah menikah.
- Solusi dengan ORCID ID: Dengan ORCID ID, semua kontribusi Dr. DEF tetap terhubung dengan identitas uniknya, terlepas dari perubahan nama atau institusi. Ini memastikan catatan publikasi yang konsisten dan akurat.
Integrasi ORCID dalam Sistem Pengajuan Jurnal
- Pelacakan Kontribusi Penulis
- Proses: Jurnal mengintegrasikan sistem pengajuan manuskrip dengan ORCID, mewajibkan penulis memasukkan ORCID ID mereka saat mengirimkan artikel.
- Manfaat: Ini memungkinkan jurnal untuk secara otomatis melacak kontribusi penulis melalui aktivitas yang tercatat dalam ORCID. Hanya penulis yang benar-benar berkontribusi yang diakui.
- Pengurangan Risiko Pencatutan Nama
- Proses: ORCID ID memastikan bahwa setiap penulis yang terdaftar memiliki catatan kontribusi yang dapat diverifikasi.
- Manfaat: Ini mengurangi risiko pencatutan nama penulis tanpa izin karena jurnal dapat memeriksa apakah kontribusi penulis sesuai dengan profil ORCID mereka.
- Pembaharuan Profil Otomatis
- Proses: Peneliti yang menggunakan ORCID dapat mengizinkan jurnal dan lembaga penelitian untuk memperbarui profil ORCID mereka secara otomatis dengan publikasi baru.
- Manfaat: Peneliti tidak perlu melakukan pembaruan manual, memastikan bahwa profil mereka selalu akurat dan terbaru.
Simulasi Implementasi ORCID ID
- Penulis Mengajukan Manuskrip
- Dr. XHY mengajukan manuskrip ke jurnal ABC.
- Jurnal ABC meminta ORCID ID Dr. XHY dan semua co-author.
- Verifikasi Kontribusi
- Jurnal ABC memeriksa ORCID ID setiap penulis untuk memverifikasi aktivitas penelitian terkait.
- Jika ada penulis yang tidak memiliki aktivitas terkait dalam profil ORCID mereka, jurnal menghubungi penulis utama untuk klarifikasi.
- Penerimaan Manuskrip
- Setelah verifikasi, manuskrip diterima untuk publikasi.
- Informasi publikasi otomatis diperbarui dalam profil ORCID semua penulis yang terlibat.
Penggunaan ORCID ID dalam sistem pengajuan jurnal meningkatkan transparansi dan keakuratan dalam atribusi penulis. Ini memastikan bahwa hanya mereka yang benar-benar berkontribusi pada penelitian yang diakui, mengurangi risiko pencatutan nama penulis, dan membantu peneliti menjaga catatan karya mereka yang akurat dan terbaru sepanjang karir mereka.
Penggunaan gabungan etika publikasi, taksonomi penulis, kebijakan Crossmark, dan ORCID ID menghadirkan pendekatan komprehensif untuk menangani pencatutan nama penulis tanpa izin dalam publikasi ilmiah. Alat dan praktik ini meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam proses penelitian, memastikan bahwa kredit diberikan kepada pihak yang berhak dan menjaga kepercayaan terhadap catatan ilmiah. Seiring dengan adopsi praktik-praktik ini oleh komunitas akademik, prevalensi praktik kepenulisan yang tidak etis kemungkinan akan berkurang, sehingga mendorong literatur ilmiah yang lebih etis dan dapat diandalkan.
Dengan menerapkan solusi ini, peneliti, jurnal, dan institusi dapat bekerja sama untuk menegakkan standar tertinggi dalam etika publikasi, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan pengetahuan dan peningkatan masyarakat.