Dalam banyak kasus, proses “peer review” artikel merupakan salah satu tolok ukur kredibilitas jurnal. Lalu apa saja sih jenis dari telaah sejawat ini?
Dalam kaitan ini, reviewer memainkan peran penting dalam penerbitan ilmiah. Kegunaan peer review atau tinjauan sejawat adalah untuk memvalidasi artikel, membantu meningkatkan kualitas penelitian yang dipublikasikan, dan meningkatkan kemungkinan jaringan dalam komunitas penelitian.
Terlepas dari kritik yang ada, tinjauan sejawat masih menjadi satu-satunya metode yang diterima secara luas untuk validasi penelitian dan terus berhasil selama 350 tahun.
Sejarah Peer Review Jurnal?
Tinjauan sejawat telah menjadi bagian formal dari komunikasi ilmiah sejak jurnal ilmiah pertama kali muncul lebih dari 300 tahun yang lalu. The Philosophical Transactions of the Royal Society dianggap sebagai jurnal pertama yang meresmikan proses penelaahan sejawat peer review di bawah editororship Henry Oldenburg (1618-1677).
Meski banyak kritik tentang mekanisme ini, mayoritas komunitas riset masih percaya bahwa mekanisme ini adalah bentuk evaluasi ilmiah terbaik. Pendapat ini didukung oleh hasil survei Elsevier dan Sense About Science yang dilakukan pada tahun 2009 dan sejak itu di konfirmasi lebih lanjut oleh survei penerbit dan organisasi ilmiah lainnya.
Selain itu, survei tahun 2015 oleh Publishing Research Consortium, melihat 82 persen peneliti setuju bahwa “tanpa tinjauan sejawat tidak ada kendali dalam komunikasi ilmiah”.
Jenis-Jenis Peer Review Jurnal

Mekanisme ulasan sejawat yang diterapkan di jurnal berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda harus memeriksa jenis peer review mana yang digunakan oleh jurnal tempat Anda bekerja, sehingga Anda mengetahui aturannya masing-masing.
Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seringkali satu jenis tinjauan sejawat akan lebih disukai oleh komunitas tertentu dibandingkan jenis lainnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai jenis tinjauan sejawat mana yang digunakan oleh penerbit jurnal, lihat halaman utama jurnal atau hubungi pihak editorial secara langsung.
Single-blind review
Dalam tipe ini, nama-nama reviewer disembunyikan dari penulis. Ini adalah metode peninjauan tradisional dan sejauh ini merupakan jenis yang paling umum. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan terkait ulasan buta tunggal meliputi:
- Anonimitas pengulas memungkinkan keputusan yang tidak memihak – pengulas tidak boleh dipengaruhi oleh penulis.
- Penulis mungkin khawatir bahwa peninjau di bidangnya dapat menunda publikasi, sehingga peninjau tersebut berkesempatan untuk menerbitkannya terlebih dahulu.
- Pengulas dapat menggunakan anonimitas mereka sebagai pembenaran untuk bersikap kritis atau kasar yang tidak perlu saat mengomentari karya penulis.
Double-blind review
Baik reviewer dan penulis tidak disebutkan namanya dalam model ini. Beberapa keunggulan model ini adalah sebagaimana tercantum di bawah ini.
- Anonimitas penulis membatasi bias reviewer, misalnya berdasarkan jenis kelamin penulis, negara asal, status akademis, atau riwayat publikasi sebelumnya.
- Artikel yang ditulis oleh penulis bergengsi atau terkenal dianggap berdasarkan konten makalah mereka, bukan reputasi mereka.
Namun perlu diingat bahwa terlepas dari hal-hal di atas, reviewer sering kali dapat mengidentifikasi penulis melalui gaya penulisan, pokok bahasan, atau kutipan sendiri – sangat sulit untuk menjamin anonimitas total penulis.
Triple-blind review
Dalam triple-blind ini, pihak reviewer jurnal bersifat anonim dan identitas penulis tidak diketahui oleh reviewer dan editor. Artikel dianonimkan pada tahap pengiriman dan diberi tanda sedemikian rupa untuk meminimalkan potensi bias terhadap penulis. Namun, perlu diperhatikan bahwa:
- kompleksitas yang terlibat dengan menganonimkan artikel / penulis hingga tingkat ini cukup besar
- seperti double-blind review; masih ada kemungkinan bagi editor dan / atau reviewer untuk secara tepat menilai identitas penulis dari gaya, materi, pola kutipan atau sejumlah metodologi lainnya.
Open review
Open peer-review adalah istilah umum untuk banyak model berbeda yang bertujuan untuk transparansi yang lebih besar selama dan setelah proses tinjauan sejawat.
Definisi paling umum dari review terbuka adalah ketika reviewer dan penulis saling mengetahui identitas masing-masing selama proses tinjauan sejawat dilakukan. Jenis telaah sejawat sistem terbuka lainnya terdiri dari:
- publikasi nama reviewer di halaman artikel.
- penulisan laporan tinjauan sejawat di samping artikel, baik yang ditandatangani atau anonim.
- publikasi laporan tinjauan sejawat (ditandatangani atau anonim) bersama dengan tanggapan penulis dan editor di samping artikel.
- publikasi makalah setelah pemeriksaan cepat dan membuka forum diskusi kepada komunitas yang dapat berkomentar (bernama atau anonim).
Banyak yang percaya ini adalah cara terbaik untuk mencegah komentar yang tidak baik, menghentikan plagiarisme, mencegah reviewer mengikuti cara mereka sendiri, dan mendorong peninjauan yang terbuka dan jujur.
Orang lain melihat ulasan terbuka sebagai proses yang kurang jujur, di mana asas kesopanan atau ketakutan akan pembalasan dapat menyebabkan pengulas menahan atau mengurangi kritik.
Secara umum, transparansi adalah kunci dalam peer review atau tinjauan sejawat. Oleh karena itu, banyak jurnal menerbitkan nama editor artikel pada paper yang diterbitkan. Beberapa jurnal juga memberikan rincian tentang jumlah reviewer yang mereview artikel sebelum diterima.
Melakukan peer-review terhadap artikel bertujuan untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah dan mutu artikel ilmiah Anda. Jika Anda ingin meningkatkan peluang artikel Anda terbit, melakukan proses review terhadap artikel merupakan hal mutlak.
Ascarya Solution, merupakan perusahaan konsultasi jurnal, termasuk jasa review artikel jurnal sebelum dilakukan proses submit ke penerbit jurnal tujuan. Ini akan meningkatkan pelung artikel Anda diterima oleh penerbit manapun.