Makalah karya ilmiah adalah sebuah tulisan atau jurnal yang membahas masalah spesifik. Ia mengikuti standar penulisan makalah akademis.
Struktur utama makalah terdiri dari pengantar, tubuh, dan kesimpulan. Mahasiswa menambahkan detail seperti abstrak, metodologi, dan hasil.
Makalah ini membantu mahasiswa memahami penulisan ilmiah yang efektif dan meningkatkan profil akademis serta kredibilitas mereka. Makalah ini juga memperkenalkan mereka pada riset ilmiah dan wawasan. Format makalah karya ilmiah pada umumnya mengikuti gaya citation APA.
Mahasiswa diharapkan menulis beberapa makalah setiap semester. Dosen mengharapkan tulisan yang memiliki nilai tambah dan berkualitas. Tidak mudah menulis sebuah karya yang kredibel dan informatif.
Kamu bisa membuat tulisan yang menonjol dengan meminta bantuan menulis makalah secara online. Cukup berkomunikasi dengan bantu makalah melalui Ascarya Solution dan berikan detail makalahmu.
Penulis akan mengikuti instruksimu dan menciptakan makalah yang sangat rinci. Setiap kali kamu membutuhkan bantuan menulis makalah, kamu bisa memilih penulis sesuai kebutuhanmu.
Struktur Makalah Karya Ilmiah
Makalah karya ilmiah terbagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian membahas masalah spesifik berdasarkan format makalah karya ilmiah yang ditentukan. Terdiri dari introduksi, abstrak, metodologi, hasil, diskusi, dan referensi.
Cara Membuat Makalah: Panduan Lengkap Untuk Penulisan Yang Baik Dan Benar
Abstrak/Ringkasan
Abstrak memberikan ringkasan masalah. Ini menyoroti poin utama yang akan dalam penyelidikan dan diskusi. Ini membahas aktivitas yang dilakukan namun tidak secara detail. Hal ini penting untuk memahami bagaimana menulis makalah karya ilmiah. Biasanya, abstrak ditulis terakhir.
Introduksi/Pendahuluan
Introduksi adalah informasi singkat tentang latar belakang masalah. Ini membantu pembaca memahami mengapa penelitian dilakukan. Ini memberikan tinjauan tentang penelitian yang sebelumnya telah dilakukan. Ini membahas celah yang akan ditutup oleh penelitian saat ini. Penulis harus menyatakan tujuan plus pertanyaan yang akan dijawab oleh penelitian. Hipotesis harus dinyatakan berdasarkan jenis makalah yang ada.
Metodologi
Penting untuk memahami jenis tulisan apa yang ditemukan dalam makalah karya ilmiah. Makalah bisa deskriptif, naratif, atau membandingkan dan membedakan. Metodologi menjelaskan beberapa fitur.
- Jenis penelitian yang dilakukan
- Tujuan setiap prosedur
- Bagaimana data dikumpulkan dan dianalisis
- Alat yang digunakan
- Alasan menggunakan alat
- Hasil
Dalam definisi format makalah, hasil membahas keluaran. Ini menyajikan apa yang ditemukan setelah tes atau studi selesai. Penulis harus membahas hasil berdasarkan apa yang diharapkan. Ini membahas kaitannya dengan studi sebelumnya.
Diskusi
Bagian ini membahas makna hasil yang didapat. Ini memberikan rincian penting dan relevansinya. Ini menjelaskan apa yang ditemukan dan evaluasi informasi pendukung.
Referensi
Jika penulis belajar bagaimana memulai makalah karya ilmiah, referensi seharusnya tidak menjadi masalah. Penulis perlu hati-hati dengan format penulisan yang dibutuhkan. Referensi memberikan kepercayaan diri bagi penulis.
Ini membuktikan bahwa penulis telah meluangkan waktu untuk melakukan riset dan tidak menyalin karya dari penulis lain. Ini juga membantu memperkuat validitas dan relevansi hasil penelitian yang dibahas dalam makalah karya ilmiah.
Apa saja yang membuat sebuah makalah karya ilmiah baik?
Sebelum memulai proses penulisan, penting untuk mempelajari cara menulis sebuah makalah karya ilmiah. Berikut adalah fitur-fitur yang membuat sebuah makalah karya ilmiah menonjol:
- Ketepatan: Akurasi sangat penting dalam penulisan makalah karya ilmiah. Penulis harus menangkap informasi dengan detail. Sebuah karya ilmiah harus obyektif, menyeluruh, dan menggunakan bahasa yang tepat.
- Jelas: Pembaca tidak seharusnya kesulitan untuk memahami apa yang dimaksud oleh penulis. Semua informasi harus jelas. Istilah yang kompleks harus dijelaskan dalam indeks. Untuk membuat informasi jelas, gunakan tabel, grafik, ilustrasi, dan gambar.
- Mengetahui audiens: Karya ilmiah pada umumnya ditulis untuk audiens ilmiah. Ini adalah para ilmuwan yang akan paling tertarik pada informasi penelitian. Audiens lain juga mungkin tertarik untuk membaca detail.
- Teratur: Makalah harus memiliki semua komponen dari sebuah karya akademis. Harus memiliki kalimat dan paragraf yang jelas. Informasi harus berlangsung dengan lancar dari satu titik ke titik berikutnya.
Seorang mahasiswa diminta untuk meneliti masalah tertentu dalam sebuah makalah karya ilmiah. Mereka harus memberikan solusi dan memasukkan pandangan atau rekomendasi mereka.
Makalah terdiri dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan referensi. Penulis harus menggunakan grafik, tabel, dan ilustrasi untuk membuat informasi jelas. Ia harus menulis langsung ke audiensnya dan memastikan makalah teratur.
Mengenal Lebih Jauh tentang Paper Ilmiah
Paper Ilmiah merupakan alat untuk membagikan hasil penelitian orisinal kepada kalangan ilmuwan lain atau untuk melakukan revisi terhadap penelitian yang dilakukan oleh orang lain.
Oleh karena itu, Paper Ilmiah sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern, dimana karya seorang ilmuwan dibangun atas dasar karya ilmuwan lain. Untuk mencapai tujuannya, Paper Ilmiah harus memiliki tujuan untuk memberikan informasi, bukan untuk memukau.
Hasilnya harus dapat dibaca dengan mudah, yaitu jelas, akurat, dan ringkas. Selain itu, artikel ilmiah juga harus lebih mungkin dikutip oleh ilmuwan lain jika mereka membantu, bukan membingungkan atau hanya bersifat pribadi.
Contoh Makalah Yang Benar | Struktur Dan Cara Menyusunnya
Pada umumnya, paper ilmiah memiliki dua audiens: pertama, para referee, yang membantu editor jurnal menentukan apakah suatu paper layak dipublikasi; dan kedua, pembaca jurnal sendiri, yang mungkin lebih atau kurang mengetahui topik yang dibahas dalam paper. Agar diterima oleh referee dan dikutip oleh pembaca, paper harus melakukan lebih dari sekedar menyajikan laporan secara kronologis dari hasil penelitian. Sebaliknya, mereka harus meyakinkan audiens bahwa penelitian yang disajikan penting, valid, dan relevan bagi ilmuwan lain di bidang yang sama. Untuk ini, mereka harus menekankan motivasi dan hasil penelitian, serta harus menyertakan bukti yang cukup untuk memvalidasi hasil tersebut.
Format Karya Ilmiah dan Contohnya
Paper yang melaporkan pekerjaan eksperimental biasanya diorganisir secara kronologis dalam lima bagian: pertama, Pendahuluan; kemudian Bahan dan Metode, Hasil, dan Diskusi (bersama-sama, ketiga bagian ini membentuk tubuh paper); dan terakhir, Kesimpulan.
Contoh Karya Ilmiah Terpendek yang Terbit di Jurnal Ilmiah
Pendahuluan
Bagian Pendahuluan memperjelas motivasi pekerjaan yang disajikan dan mempersiapkan pembaca untuk struktur paper.
Introduction: The development of digital technology has greatly impacted the way businesses are conducted and has brought new challenges to the financial and economic industries. As such, it is crucial to evaluate how existing legal frameworks can be adapted to regulate the digital economy. This paper will focus on the legal framework surrounding digital economy and business in Indonesia.
Bahan dan Metode
Bagian Bahan dan Metode memberikan rincian yang cukup untuk memungkinkan ilmuwan lain menirukan eksperimen yang disajikan dalam paper. Dalam beberapa jurnal, informasi ini diletakkan dalam lampiran, karena bukanlah hal yang paling dicari oleh pembaca.
The method used for the research titled “Legal framework Ekonomi dan Bisnis Digital” is a descriptive method. This method is used to provide an overview of the existing legal framework surrounding digital economy and business in Indonesia, including the laws that govern it, the challenges faced in its regulation, and possible solutions. The method is used to describe and analyze the information without conducting any empirical research or experiments. The research focuses on summarizing the existing laws and regulations, highlighting the challenges faced in regulating the digital economy and business, and suggesting possible solutions to these challenges.
Hasil dan Diskusi
Bagian Hasil dan Diskusi masing-masing menyajikan dan membahas hasil penelitian. Mereka sering dikombinasikan menjadi satu bagian, karena pembaca jarang memahami hasil sendiri tanpa interpretasi – mereka perlu diberitahu apa arti hasil tersebut.
Legal Framework
Indonesia has several laws that govern the digital economy and business. These include the Electronic Information and Transactions Law (UU ITE), Consumer Protection Law (UU Perlindungan Konsumen), and the Taxation Law (UU Pajak).
The Electronic Information and Transactions Law (UU ITE) regulates the use of electronic information and transactions in Indonesia. This law governs the protection of personal data, online transactions, and electronic contracts. It also establishes criminal offenses for online activities such as hacking and spreading false information.
The Consumer Protection Law (UU Perlindungan Konsumen) protects the rights of consumers in online transactions. This law mandates that digital businesses provide clear information about products and services, ensure that online transactions are secure, and guarantee that consumers have the right to dispute any issues with their purchases.
The Taxation Law (UU Pajak) requires that digital businesses pay taxes on their activities in Indonesia. This includes income tax on profits, value-added tax (VAT) on goods and services, and other taxes as stipulated by the law.
Challenges and Solutions
Despite the existence of these legal frameworks, there are still challenges in regulating the digital economy and business in Indonesia. One of the major challenges is the lack of enforcement and compliance by digital businesses. To address this issue, the government could increase its efforts to educate digital businesses on their obligations under the law and enforce penalties for non-compliance.
Another challenge is the rapid pace of technological development, which can outstrip the ability of the legal framework to keep up. To address this, the government could establish a task force or commission to monitor and evaluate the impact of technological advancements on the digital economy and business and recommend updates to the legal framework as needed.
Kesimpulan
Bagian Kesimpulan menyajikan hasil pekerjaan dengan menginterpretasikan temuan pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari Diskusi dan dengan menghubungkan temuan tersebut dengan motivasi yang disampaikan dalam Pendahuluan.
In conclusion, the legal framework surrounding digital economy and business in Indonesia has several laws in place, but there are still challenges in its enforcement and adaptation to the rapid pace of technological development. To address these challenges, the government could increase its efforts to educate digital businesses on their obligations and enforce penalties for non-compliance, and establish a task force to monitor and evaluate the impact of technological advancements.