Cari solusi untuk rumusan masalah karya ilmiah! Temukan cara menentukan masalah penelitian yang tepat dan berkualitas sekarang. Dapatkan panduan langkah demi langkah dan contoh-contoh rumusan masalah yang efektif hanya di sini.
Rumusan masalah karya ilmiah adalah pernyataan tentang keresahan, kondisi yang perlu diperbaiki, kesulitan yang harus dihilangkan, atau pertanyaan yang membingungkan yang ada dalam literatur ilmiah, teori, atau praktik yang menunjukkan kebutuhan akan pemahaman yang bermakna dan penyelidikan yang teratur.
Dalam beberapa disiplin ilmu sosial, masalah penelitian biasanya diajukan dalam bentuk pertanyaan. Masalah penelitian tidak menyatakan bagaimana melakukan sesuatu, menawarkan proposisi yang samar atau luas, atau menyajikan pertanyaan nilai.
Apa itu Rumusan Masalah dalam Karya Ilmiah
Masalah penelitian adalah pernyataan tentang area yang menjadi fokus (concern), kondisi yang perlu diperbaiki, kesulitan yang harus dihilangkan, atau pertanyaan yang membingungkan yang ada dalam literatur ilmiah, teori, atau praktik.
Bagian ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan akan pemahaman yang bermakna dan penyelidikan yang teratur. Masalah penelitian memberikan pandangan penting tentang hal-hal yang perlu diketahui dan dipelajari lebih lanjut untuk memecahkan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian harus dilakukan dengan cermat dan teliti.
Tujuan Rumusan Masalah dalam Karya Ilmiah
Setidaknya terdapat beberapa tujuan pokok dari rumusan masalah karya ilmiah, tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
- Menjelaskan kepada pembaca tentang pentingnya topik yang dalam studi. Pembaca akan memahami pentingnya penelitian dan pertanyaan atau hipotesis penelitian yang akan datang.
- Menempatkan masalah dalam konteks tertentu yang menentukan parameter apa yang akan dalam penyelidikan.
- Menyediakan kerangka untuk melaporkan hasil penelitian dan menunjukkan apa yang mungkin dibutuhkan untuk melakukan studi dan menjelaskan bagaimana temuan akan memberikan informasi ini.
Identifikasi Masalah Penelitian
Setelah memilih topik khusus untuk makalah akademikmu, kamu perlu menyatakannya sebagai masalah penelitian yang jelas dan mengidentifikasi semua masalah yang akan kamu bahas.
Tidak selalu mudah bagi mahasiswa untuk memformulasikan masalah ini. Dalam beberapa bidang, mereka bisa menghabiskan banyak waktu berpikir, menjelajahi, dan belajar sebelum menemukan ide yang jelas tentang pertanyaan penelitian yang akan dijawab.
Ciri-ciri Masalah Penelitian
- Berfokus pada masalah penting atau kebutuhan;
- Didasarkan pada bukti nyata (bukan hipotetis);
- Mudah dikelola dan relevan;
- Menyarankan hipotesis yang dapat diuji dan bermakna (menghindari jawaban yang tidak berguna).
Teknik Jitu Memformulasikan Rumusan Masalah Karya Ilmiah
Memformulasikan masalah penelitian adalah bagian yang sangat penting dalam menyusun karya ilmiah. Melalui proses ini, pengarang dapat menentukan bidang dan sub bidang yang akan diteliti, serta tujuan dan pertanyaan penelitian yang akan dibahas.
Teknik yang tepat dalam memformulasikan masalah penelitian dapat membantu menghasilkan rumusan masalah karya ilmiah yang berkualitas dan memiliki nilai ilmiah yang tinggi. Dalam tulisan ini, akan dibahas teknik jitu dalam memformulasikan rumusan masalah karya ilmiah.
Identifikasi Bidang (Luas)
Pada tahap ini, kamu harus menentukan bidang yang akan kamu bahas dalam makalah akademikmu. Ini merupakan langkah awal yang sangat penting karena bidang yang dipilih akan menentukan arah dan konteks dari penelitianmu. Dalam memilih bidang, kamu bisa mempertimbangkan minat dan keahlianmu, serta memastikan bahwa bidang tersebut memiliki informasi yang cukup untuk diteliti.
Deskripsikan Sub Bidang
Setelah memilih bidang, selanjutnya adalah memilih sub bidang yang lebih spesifik. Sub bidang ini harus memiliki hubungan erat dengan bidang yang dipilih sebelumnya. Contohnya, jika kamu memilih bidang kesehatan, maka sub bidang yang bisa dipilih adalah kesehatan mental, kesehatan reproduksi, atau kesehatan gigi. Pemilihan sub bidang yang tepat akan membantumu menentukan arah dan fokus penelitianmu.
Pilih Sub Bidang yang Menarik
Setelah menemukan beberapa sub bidang yang memiliki hubungan erat dengan bidang yang dipilih, selanjutnya adalah memilih sub bidang yang paling menarik bagimu dan memiliki banyak informasi yang bisa diteliti. Ini penting karena kamu akan lebih fokus dan bersemangat dalam melakukan penelitian jika membahas sub bidang yang menarik bagimu.
Evaluasi Tujuan
Setelah memilih sub bidang yang tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dari penelitianmu. Apa yang ingin kamu temukan atau capai melalui penelitianmu? Tujuan ini harus spesifik, jelas, dan sesuai dengan sub bidang yang dipilih. Dalam hal ini, tujuan kita adalah untuk mengetahui dampak stres pada kesehatan mental remaja.
Formulasikan Tujuan
Setelah menentukan tujuan, selanjutnya adalah menuliskannya dengan jelas dan spesifik. Tuliskan tujuanmu dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. Ini penting agar kamu dan orang lain yang membaca makalahmu dapat memahami tujuan dan fokus penelitianmu dengan jelas. Misalnya, “Untuk mengetahui dampak stres pada kesehatan mental remaja.”
Buatlah Pertanyaan Penelitian
Setelah menentukan tujuan penelitianmu, langkah selanjutnya adalah merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan dan dapat membantumu mencapai tujuanmu. Ini adalah bagian yang krusial karena akan membantumu fokus dalam penelitianmu dan memastikan bahwa hasilnya bermanfaat.
Contoh: Jika tujuanmu adalah untuk mengetahui dampak stres pada kesehatan mental remaja, maka pertanyaan penelitianmu bisa seperti: Bagaimana stres mempengaruhi kesehatan mental remaja? Apa faktor-faktor yang memicu stres pada remaja? Bagaimana kesehatan mental remaja dapat ditingkatkan untuk mengurangi dampak dari stres?
100+ Contoh Rumusan Masalah | Jenis dan Cara Menyusunnya
Periksa Kembali
Sebelum memulai penelitian, pastikan bahwa masalah penelitianmu jelas dan relevant dengan bidang yang kamu pilih. Juga, pastikan bahwa tujuan dan pertanyaan penelitianmu dapat diteliti dan dicapai melalui penelitian. Jangan lupa melakukan revisi jika diperlukan agar hasil penelitianmu memenuhi standar akademis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Contoh Rumusan Masalah Karya Ilmiah yang Baik dan Benar
Contoh: Pastikan bahwa masalah penelitianmu benar-benar menjawab kebutuhan atau isu yang terkait dengan kesehatan mental remaja, dan bahwa tujuan dan pertanyaan penelitianmu dapat diteliti melalui studi dan survei terhadap remaja.
Inspirasi & Sumber Mencari Rumusan Masalah
Masalah penelitian bisa berasal dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, pengalaman praktis, tinjauan kritis terhadap literatur, penelitian sebelumnya, teori yang ada, umpan balik konsumen, kegiatan peningkatan kinerja, masalah sosial, proses berpikir cepat (brainstorming), intuisi, pengalaman langsung dengan situasi di bidang terkait, dan konsultasi dengan para ahli.
Pengalaman Pribadi
Sebagian besar peneliti mungkin memiliki pengalaman pribadi yang memotivasi mereka untuk mempelajari suatu masalah. Misalnya, jika seorang peneliti memiliki pengalaman pribadi dengan masalah kesehatan, mereka mungkin tertarik untuk melakukan penelitian tentang topik tersebut.
Pengalaman Praktis
Pengalaman praktis juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya, jika seorang profesional di bidang teknologi memiliki pengalaman bekerja dengan suatu masalah teknis, mereka mungkin tertarik untuk melakukan penelitian untuk mencari solusi atau pemahaman yang lebih baik tentang masalah tersebut.
Tinjauan Kritis Terhadap Literatur
Tinjauan kritis terhadap literatur bisa menjadi sumber masalah penelitian jika peneliti menemukan kesenjangan atau kekurangan dalam literatur yang ada tentang suatu topik. Ini bisa memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian untuk memperbaiki atau menambahkan pemahaman tentang topik tersebut.
Penelitian Sebelumnya
Hasil dari penelitian sebelumnya juga bisa menjadi sumber masalah penelitian baru. Peneliti mungkin tertarik untuk mempelajari lebih lanjut suatu topik setelah mempelajari hasil dari penelitian sebelumnya atau untuk memvalidasi atau memperbaiki hasil sebelumnya.
Teori yang Ada
Teori yang ada juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Peneliti mungkin tertarik untuk mempelajari suatu topik untuk menguji atau memperkuat teori yang ada atau untuk mengembangkan teori baru.
Umpan Balik Konsumen
Umpan balik dari konsumen juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya, jika sebuah perusahaan menerima umpan balik negatif tentang suatu produk atau layanan, mereka mungkin melakukan penelitian untuk mencari tahu alasan di balik umpan balik tersebut dan cara untuk memperbaiki situasi. Ini bisa memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan dan memuaskan kebutuhan konsumen.
Kegiatan Peningkatan Kinerja
Kegiatan peningkatan kinerja juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya, jika suatu organisasi ingin meningkatkan kinerja mereka, mereka mungkin melakukan penelitian untuk menemukan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Ini bisa memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian untuk meningkatkan kinerja organisasi dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Masalah Sosial
Masalah sosial juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Peneliti mungkin tertarik untuk mempelajari masalah sosial untuk memahami permasalahan dan cara untuk memecahkannya. Ini bisa memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah sosial dan membuat perubahan positif.
Proses Berpikir Cepat (Brainstorming)
Proses berpikir cepat atau brainstorming juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Ini bisa memotivasi peneliti untuk mencari ide-ide baru dan mempelajari topik-topik yang menarik.
Intuisi
Intuisi juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Peneliti mungkin memiliki perasaan atau pandangan tentang suatu masalah dan tertarik untuk melakukan penelitian untuk memperkuat atau membantah pandangan tersebut.
Pengalaman Langsung dengan Situasi di Bidang Terkait
Pengalaman langsung dengan situasi di bidang terkait juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya, jika seorang ahli lingkungan memiliki pengalaman langsung dengan masalah lingkungan, mereka mungkin tertarik untuk melakukan penelitian untuk memahami masalah tersebut dan cara untuk memecahkannya.
Konsultasi dengan Para Ahli
Konsultasi dengan para ahli juga bisa menjadi sumber masalah penelitian. Peneliti mungkin berkonsultasi dengan para ahli untuk memperoleh wawasan atau masukan tentang suatu masalah dan memotivasi mereka untuk melakukan pen